Sebanyak tujuh perusahaan telah menyatakan minatnya untuk mengikuti tender ruas pipa transmisi gas Cirebon-Semarang dan Gresik-Semarang.
"Perusahaan-perusahaan tersebut sudah mendaftarkan diri mengikuti tender ke BPH Migas," kata Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Tubagus Haryono di Jakarta, Jumat. Ketujuh perusahaan tersebut adalah PT Perusahaan Gas Negara, PT Mueladi, PT Rekayasa Industri, Puncj Lloyd, PT Giga Intrax, PT Agung Mindosungkul dan PT Flour Daniel Indonesia.
Ia menjelaskan, dalam lelang ruas transmisi gas itu, badan usaha pemenang lelang akan ditetapkan sebagai pihak yang berhak membangun jalur pipa transmisi gas bumi pada ruas tersebut dan selanjutnya akan diberikan hak khusus oleh BPH Migas. "Badan usaha ini nantinya yang merencanakan, membangun dan menanggung resikonya. Di samping itu tentu saja dapat mengambil keuntungan dari penyewa pipa sepanjang masa hak khusus dipegang olehnya," kata Haryono.
Dikatakan pula, pemenang lelang adalah bahan usaha yang memiliki kemampuan teknis dan pendanaan yang sanggup menyelesaikan dan mengoperasikan fasilitas tersebut secara efesien. Dengan operasi yang efesien, lanjut Haryono, maka sewa pipa (toll fee) yang akan dipungut dari badan usaha penyewa pipa nilainya rasional dan tidak memberatkan.
Masyarakat (konsumen) gas pun membayar dengan harga yang rasional sehingga semua pihak diuntungkan dengan lelang pipa gas transmisi ini, katanya. Adapun tahapan lelang adalah, pengumuman tender dilakukan pada 2 Juli hingga 6 Juli 2005. Sementara pendaftaran peserta mulai dilakukan pada 7 Juli 2005. Pemasukan dokumen akan dilakukan pada 21 Juli hingga 25 November 2005.
Dokumen yang masuk akan diklarifikasi mulai 28 November hingga 31 Januari 2006. Pemilihan calon pemenang akan dilakukan pada 1 Februari hingga 28 Februari 2006. Pengumuman calon pemenang dilaksanakan pada 1 Maret 2006 dan selanjutnya diharapkan calon pemenang utama bisa diumumkan pada 2 Maret hingga 31 Maret 2006. ant/pur
05 Oktober 2005 PGN bersedia ikut tender pipa gas Kaltim-Jawa PT Perusahaan Gas Negara (PGN) bersedia mengikuti tender pembangunan pipa transmisi gas Kaltim-Jawa. Pasalnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) tetap akan menenderkan proyek tersebut.
Direktur Utama PGN WMP Simandjuntak mengatakan, perusahaannya akan tunduk pada setiap keputusan pemerintah. "Kami kan operator," ujarnya di Jakarta kemarin. Karena itu, bila pemerintah menolak memberikan proyek tersebut dan memutuska melelangnya, PGN akan mengikuti lelang ini.
Awal pekan kemarin, PGN mengusulkan agar pembangunan proyek itu dikecualikan dari tender yang diatur BPH Migas. PGN ingin pembangunan pipa transmisi itu ditugaskan pemerintah kepadanya. Usul itu disampaikan melalui surat kepada Menteri ESDM.
Soalnya, PGN bersama konsorsium yang dibentuknya telah mengantongi ijin usaha dari pemerintah. Konsorsium itu telah mengajukan permohonan kepada BP Migas untuk memperoleh pasokan gas dari lapangan gas di Kaltim, yang akan dialirkan melalui pipa transmisi sebesar 7 triliun kaki kubik mulai 2009.
Menurut Kepala BPH Migas Tubagus Haryono, Menteri ESDM belum membuat keputusan atas usulan PGN itu. Kendati pemerintah belum memutuskan, BPH Migas tetap akan melakukan tender proyek pipa transmisi gas Kaltim-Jawa. Tender tidak mungkin ditunda karena akan berdampak pada molornya jadwal pembangunan.
Ia juga menjelaskan, keinginan PGN mengambil alih proyek tersebut tidak didukung ketentuan yang ada. Berdasarkan rencana induk pemerintah, pemipaan gas Kaltim-Jawa termasuk kategori hulu yang bisa digunakan oleh siapapun. Pembangunannya dilakukan oleh Badan Usaha Pemegang Hak Khusus yang diperoleh melalui mekanisme tender.
Karena itu, dalam suratnya, PGN meminta pemerintah mengubah perubahan rencana induk proyek tersebut menjadi pipa kategori hilir. "Tapi rencana kan tidak diubah," kata Tubagus. Karena itu tetap harus dilelang.
Sumber : http://migasnet02parda726.blogspot.com/2009/05/tujuh-perusahaan-berniat-bangun-jalur.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar